JAKARTA, Smartips.id – Berinvestasi dapat menjadi langkah awal untuk mengelola keuangan pribadi. Namun, bagi pemula, investasi kadang dirasa sulit atau tidak punya dana lebih.
Padahal, banyak produk investasi keuangan yang dapat dilakukan dengan dana kecil. Salah satunya ialah reksa dana. Berikut ini tips investasi reksa dana bagi pemula.
Investasi reksa dana masuk dalam kategori investasi non riil atau investasi keuangan. Terdapat banyak jenis investasi keuangan seperti deposito, reksa dana, obligasi, dan saham dan lainnya.
Langkah awal untuk investasi sektor keuangan adalah kenali produk keuangan, kenali risiko dan peluang keuntungan.
Bagi pemula yang ingin berinvestasi sektor keuangan, reksa dana dapat menjadi pilihan. Reksa dana sangat cocok untuk untuk pemula yang tidak mau ribet.
Baca Juga: Pemerintah Cairkan Rp14,9 Triliun untuk Beasiswa LPDP
Prinsip sederhana reksa dana ialah dana kecil banyak orang dikelola oleh manajer investasi atau perusahaan aset manajemen. Saat ini, sangat banyak perusahaan aset manajemen.
Mengenal Reksa Dana
Reksa dana adalah wadah untuk berinvestasi di instrumen-instrumen pasar keuangan. Aturan reksadana ini tertera di Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995.
Anda tidak perlu khawatir berinvestasi karena reksadana ini karena sudah terdata di pemerintah dan bersifat resmi.
Dana yang masuk ke perusahaan manajer investasi akan dibeli produk di pasar keuangan atau pasar modal sesuai dengan profil risiko tiap orang.
Beberapa kelebihan dari reksa dana adalah adanya verifikasi investasi, di mana investasi akan dipecah ke beberapa instrumen. Alhasil, investasi ini bukan hanya ditanamkan pada satu perusahaan saja, tetapi juga pada beberapa perusahaan.
Baca Juga: Ini Cara Mudah Download MP3 dan MP4 Gratis dengan MP3 Juice 2022
Selain memberikan return yang cukup besar, reksa dana juga merupakan instrumen investasi yang mudah diakses.
Jenis reksa dana sangatlah banyak, dan umumnya disarankan sesuai dengan profil risiko pembeli reksa dana. Untuk itu, tentukan tujuan Anda sendiri. Anda harus memahami tujuan berinvestasi dan kenapa memilih reksadana.
Lalu seberapa banyak investasi yang ingin Anda tanamkan di reksa dana? Apakah investasi Anda untuk jangka pendek atau jangka panjang?
Setelah menentukan itu semua, maka jalan Anda akan lebih terarahkan dengan baik sesuai kebutuhan dan apa yang direncanakan tentu sesuai dengan tujuan.
Karena reksa dana ini bersifat luas, maka Anda harus mempersempit ruang gerak Anda agar lebih terfokus dan jelas.
Jenis-Jenis Reksa Dana
Selanjutnya adalah jenis reksa dana. Terdapat empat jenis reksa dana yang bisa menjadi pilihan Anda untuk menginvestasikan uang di instrumen yang relatif aman ini.
Reksa dana pasar uang, di mana seluruh uang ditempatkan di deposito, di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan juga di obligasi.
Jatuh tempo reksa dana pasar uang ini kurang dari satu tahun. Jenis reksa dana ini juga cenderung lebih aman. Namun kembali lagi, karena resiko kecil maka keuntungannya pun juga relatif lebih kecil.
Baca Juga: Layanan Publik Yang Mewajibkan Syarat BPJS Kesehatan : Jual Beli Tanah hingga Sekolah
Reksa dana pendapatan tetap, di mana dana dialokasikan ke obligasi minimal 80 persen. Keuntungan yang diperoleh pun lebih tinggi dan bisa mencapai lebih dari 10 persen per tahunnya.
Reksa dana campuran, sesuai namanya maka reksadana ini menggunakan berbagai peraturan dari jenis-jenis sebelumnya. Sangat berisiko tetapi jika berhasil maka reksa dana akan menghasilkan keuntungan yang juga menjanjikan.
Reksa dana proteksi atau biasa disebut reksa dana pendapatan tetap. Di mana reksa dana ini menempatkan sebagian dana dalam instrumen obligasi yang bisa memberikan perlindungan sesuai namanya.
Artinya reksa dana ini memiliki risiko yang lebih rendah dibanding reksa dana saham dan campuran.
Akhirnya, tips sederhana investasi reksa dana, mulai saja dengan berapapun jumlahnya. Jumlah dana hanya angka, tetapi konsistensi adalah tantangan sesungguhnya. Semoga bermanfaat.