Smartips.id–Kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, terutama dengan adanya varian baru Omicron. Untuk mencegah peningkatan drastis infeksi corona ini, pengetatan protokol kesehatan harus dilakukan termasuk dalam pelacakan kasus kontak erat.
Apa Itu Kontak Erat?
Melansir Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021, kontak erat merupakan orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probabel atau kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Ada empat kriteria kontak erat, yaitu :
- Kontak tatap muka atau berdekatan dengan kasus konfirmasi dalam radius 1 meter selama 15 menit atau lebih
- Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dll)
- Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar
- Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
Baca Juga : Waspada Ini 5 Tanda Kekebalan Tubuh Lemah
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika kontak erat dengan pasien konfirmasi positif COVID-19 ?
Warga yang kontak erat dengan pasien positif virus corona harus melakukan tes. Tes itu dilakukan untuk semua warga yang terkonfirmasi COVID-19, baik Omicron maupun varian lainnya. Setelah itu, jangan panik, segera lakukan karantina mandiri, lapor ke Puskesmas terdekat
Saat memiliki kontak erat dengan orang positif COVID-19, tidak perlu menunggu timbulnya gejala awal untuk tes swab. Idealnya, lakukan tes PCR 3-5 hari setelah kontak terakhir dengan pasien COVID-19.
Yang patut diperhatikan setelah kontak erat COVID-19 :
- Hindari orang-orang yang rentan atau berisiko tinggi untuk penyakit parah, sampai setelah setidaknya 10 hari.Jika memungkinkan, jauhi orang-orang yang tinggal bersama Anda, terutama orang-orang yang berisiko
- lebih tinggi untuk sakit parah akibat Covid-19, serta orang lain di luar rumah Anda selama 10 hari penuh setelah kontak erat Covid-19.
Baca Juga : Apa Beda Pilek dan Flu?
Meskipun tidak berinteraksi secara berdekatan atau tidak mengalami gejala apapun setelah kontak erat, bukan berarti kita aman dari terpapar Covid-19.
Kita tetap perlu waspada, namun tidak panik. Ada dua alasan utama mengapa penting bagi kita untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, setelah berkontak erat dengan seseorang yang terjangkit virus Corona.